Halaman

Rabu, 18 April 2012

Apa itu Yuridis Romantis


Hi.. Pembaca...
aku seorang mahasiswa yang banyak belajar tentang hukum....
Suatu saat menjelang pembuatan penulisan (skripsi), aku mulai dikenalkan sama paradigma berfikir orang hukum dan juga metode penelitian.

dalam penelitian pasti ada suatu ada suatu metode pendekatan,
buat orang hukum, tentu saja gak asing sama yang namanya Yuridis Normatif, Yuridis Empiris, ato Yuridis Sosiologis (Sosio Legal).

Terkadang orang yang mengacu ada paradigma tertentu akan memeilih metode pendekatan itu secara saklek,
misal Orang yang menganut positivistik pasti akan cenderung memilih yurudis normatif sebagai metodenya, karena pada dasarnya orang positivistik akan memastikan bahwa hukum itu berada di tempat netral, anasir - anasir (norma2) diluar hukum diabaikan, sehingga yang ada diluar peraturan perundang - undangan bukanlah hukum.

lalu orang yang berparadigma kritis dan konstruktif, akan cenderung ke arah yuridis empiris atau sosiologi, mereka mengkaji segala nilai yang ada di masyarakat, mereka menilai hukum tidak berada di ruang hampa, melainkan akan ada tekanan - tekanan diluar hukum yang memepengaruhi para pelaku hukum mulai lembaga pengundang - undang, aparat, hingga masyarakat.

dan.... yang bikin aku jengkel, kadang aku sering bingung berada diantara mereka, ketika aku mengkritik suatu peraturan dalam tulisanku maka orang positivistik akan bilang "kurang mendalam tulisan kau itu!!" atau ketika aku menilai mau gak mau masyarakat harus tunduk pada peraturan maka orang sosiologis akan bilang "hei, heloo... jangan terlalu saklek jadi orang hukum karena ada kalanya hukum itu berhenti"

arrrgghhh!!!!!!!

daripada galau, buat menghibur, maka aku akan membuat aliran, ya aliran baru...
yaitu YURIDIS ROMANTIS....
aliran ini akan mencoba mengupas mengenai hukum dengan cinta, atau mengupas masalah cinta melalui sudut hukum....

salam!

1 komentar: