Halaman

Minggu, 20 Maret 2016

Grand Grand Mom (Mbah Buyut)

ini dia,
Mbah yut yang mudah terharu
Banyak orang (termasuk istri saya) mengatakan bahwa saya beruntung masih bisa “menangi” nenek buyut saya (menangi dalam bahasa jawa = sempat bertemu). Tidak hanya sempat bertemu saja tetapi juga merasakan betapa besarnya rasa sayang seorang nenek 3 generasi sebelum saya.

Mbah yut (biasa saya panggil) lahir di tahun 1912, beliau hanya memiliki 1 anak yaitu kakek (mbah kung) yang kemudian memiliki 4 anak termasuk ayah saya dan saya adalah anak ayah saya (ya eya lah).

Masa kecil saya tidak lepas dari mbah yut, banyak yang bilang kalau saya adalah the special ones –nya mbah yut.

Sejak saya lahir, mbah yut sudah banyak memberikan pengorbanan buat saya, hujan deras  dan jarak antara daerah Losari Sawahan dengan Pandean Ambarawa (1 Km) dijalani dengan jalan kaki setiap hari oleh Seorang Nenek yang sudah meninjak usia 76 tahun saat itu. Hanya untuk bisa bertemu dengan anak pertama yang baru saja lahir dari cucunya yang ketiga (ayah saya).Hingga suatu hari ada sebuah mobil yang lewat, menerjang kubangan air hingga airpun membasahi sekujur tubuh nenek itu.

Beberapa bulan kemudian, kami sekeluarga (ayah, Ibu, dan saya) mulai tinggal di sebuah rumah sederhana, yang konon dibeli oleh alm. Mbah Buyut kakung (Suami Mbah Yut). Rumah tersebut hanya berjarak 10-20 meter saja dari kediaman Mbah Yut.

Ayah ibu saya keduanya bekerja, hingga banyak sekali waktu saya habiskan bersama mbah yut, saya sama sekali tidak pernah dimarahi, malah setiap hari oleh beliau saya dimasakin. Masakannya pun by Request oleh saya. Kadang saya mintanya aneh – aneh, ada brambang goreng (bawang merah goreng), bakso goreng, kentang ala ch*tatto, dan sebagainya, dengan senang hati mbah yut menyuapi saya. Setiap ada jajanan lewat saya pastiii dibelikan, bahkan mainan lewat dan saya merengak, pasti dibelikan. Ayah ibu saya tidak akan khawatir selama mereka bekerja.

Kalau sekarang ini Bahasa Jawa Kromo Inggil dan Kromo Alus saya bagus.. itu karena mbah yut.. saya benar – benar diajari bahasa jawa yang benar. Jika bahasa jawa saya jelek, dengan senyumnya mbah yut berkata itu tidak pantas dikatakan oleh anak cucunya mbah yut, itu bahasa orang gunung.. Berkat bahasa Kromo inggil lan Kromo alus yang bagus, pada waktu muda dahulu kala dengan mudah saya bisa menakhlukan bapak – bapak yang anak perempuannya sedang saya dekati.. termasuk mertua saya tercinta..hehehehe

Kemarin malam, tepatnya Rabu malam kamis, 16 Maret 2016, saya bermimpi berjumpa dengan mbah yut, dengan kondisi fisik mbah yut yang tua tapi pria, seprima mbah yut waktu saya masih kelas 1 SD. Saya datang menghampiri mbah yut dan beliau bilang “eeee iki opo pak gubernure...”(eh ini dia pak gubernur). Kejadian di mimpi itu merupakan hal yang biasa terjadi ketika saya masih kecil, mbah yut sering memanggil saya dengan panggilan pak gubernur, kata mbah yut, anak keturunan mbah yut nanti akan menjadi ‘orang’, berkontribusi besar pada negeri ini layaknya leluhur saya yang bernama Tumenggung Maoneng, yang konon berhasil mengusir penjajah dari pelabuhan Jepara. 

Pergi ke Kantor Pos untuk me – natzegel Bukti Surat untuk kepentingan pembuktian sidang merupakan hal yang membosankan mengingat banyak sekali berkas yang harus dihati – hati. Namun kebosanan itu lenyap kala menatap masa kecil dulu bersama mbah yut di Kantor Pos. Saya sering sekali diajak mengambil pensiun oleh mbah yut, saya selalu bersemangat karena tiap datang ke Kantor Pos mbah yut selalu belikan saya es krim, eh mbah yut bilangnya Es Grim. Ketika saya sudah mulai sekolah, mbah yut selalu membawakan ‘Es Grim’ tersebut buat saya, saat itu Es Krim yang ada merknya “woody”, belinya di cici samping Kantor Pos Ambarawa depan Klenteng. Hingga suatu hari saya pulang siang karena main dengan teman sekolah, pulang – pulang Es Grimnya sudah mencair (karena jaman itu masih jarang yang punya kulkas di kampung saya), dan mbah yut sediiih sekali.


Itulah sepenggal cerita antara saya dengan grand granny saya. Jika dipikir – pikir, saya paling beruntung deh di banding saudara2 sepupu saya. Saya tiap hari dikasih uang jajan? Yang lain? Umm engga, Saya diajak ambil pensiun trus dibelikan Es Grim? Yang lain? Emm Engga, Saya sebelum tidur diceritakan masa – masa perjuangan dan kiprah leluhur – leluhur saya dalam menghadapi penjajah, yang lain? Umm engga juga.... tapi jangan pada ngiri yee?hahaha