Halaman

Selasa, 28 Juli 2015

Buat Kalian yang masih aja nyinyirin Profesi orang lain (baca: kami)

Mungkin bukan hal aneh bagi kami para PNS untuk selalu mendapat sorotan, di media masa, di sosial media, banyak sekali membahas tentang kami. Awalnya saya pribadi cuek aja, tapi lama kelamaan kok gerah ya? Dinyinyiriiin mulu..


Sebenarnya apa sih keuntungan buat anda – anda sahabat saya yang membicarakan kami? Mengatakan buat apa jadi seperti kami? Atau bahkan menjelek – jelekkan profesi kami?

Kami memilih profesi ini dengan alasan – alasan pribadi kami, berbicara mengenai pribadi tentu setiap individu mempunyai perspektif sendiri – sendiri. Toh kami masuk masih dengan ketatnya seleksi. Untuk apa anda menyoroti alasan kami? Anda menjadi seperti anda juga bukan urusan kami?


Anda mengatakan kami itu zona nyaman, gak kerja, santai – santai melulu?


http://www.suarakutim.com/wp-content/uploads/2015/01/nasib-pns.jpg
Mungkin anda hanya melihat secara sampling aja, sampling itu pun ana lihat di mall, pasar, dsb berapa ribu orang sih yang anda lihat? Padahal jumlah kami ada ratusan ribu bahkan jutaan? Kemana yang lainnya?


Ya kami memang santai – santai, Cuma meneliti dokumen aja kok. Soalnya kalo dokumen itu asal – asalan kami tanda tangani, salah – salah kami kena audit ekstrimnya masuk bui. Santai kan? 


Santai dengan konsisten melaksanakan pekerjaan kami jangan sampai pekerjaan menumpuk di akhir tahun, agar akhir tahun bisa santai, namun Penerimaan Negara harus sesuai target, pengeluaran untuk infratsruktur sudah tinggi, utang IMF sudah tinggi, negara berharap pada penerimaan yang dibebankan ke kami. Santai tho...?

http://v-images2.antarafoto.com/g-pr/1351681801/dipukul-karena-menolak-diborgol-01.jpgIya, kami ga kerja kok.. kami mainan hp whatsapp’an dengan kerabat kami sekedar memberi kabar atau koordinasi, soalnya kami tidak dibebani pekerjaan administrasi, tapi sayang ketika sirine berbunyi, status bencana harus meningkat, guna menghindari jumlah korban, cukup kami tinggalkan gadget kami, simple kan?

Iya, Benar sekali zona nyaman,karena penegak hukum harus memberi contoh hidup nyaman itu seperti apa, tidak melakukan kejahatan, tidak melakukan fraud, dan tidak melakukan pelanggaran disiplin lainnya, contoh itu kami tujukan pada orang yang akan kami hadapi, tersangka limpahan dari Kepolisian, penyelundup dokumen, pengedar narkoba, atau rekan kami yang melakukan pelanggaran disiplin, nyaman sekali itu

Anda katakan kami buang – buang uang negara untuk anggaran yang dihabiskan?

Apakah anda mau penghasilan anda dipotong untuk orang lain? Ya kalo 100-500rb aja oke, tapi kalo 1jt? 1/6 sampai 1/3 penghasilan anda? Mau?

Itu kenapa ada aturan jikalau mengusulkan anggaran itu mbok ya jangan ngepas – ngepas, kalo – kalo ada kejadian diluar kehendak manusia.

Anggaran itu harus habis sebagai pertanggung jawaban kami yang mengusulkan, namun jika anda tahu... butuh kemampuan untuk menjadikan anggaran itu efektif, kami malu sama pejabat pembuat komitmen, auditor kalo kita dinasnya abal – abal. Masalah malu itu tergantung juga kok sama pribadinya. Overbudget? Ya siap kena sanksi, dinas fiktif? Ya siap – siap aja setiap malam mimpi bapak/ibu inspektorat ganteng hadir di mimpi.

Apa yang anda masalahkan? hidup kami lebih terjamin?

Untuk masalah kesehatan, kami memang mendapatkan fasilitas Askes sekarang BPJS. tapi klaimnya ga semudah yang kami perkirakan, harus melalui proses administrasi antar instansi, lewat rujukan dan sebagainya, sekedar saya bandingkan saja, saya dengan istri yang bekerja di swasta asing, cukup bayar, setelah itu di-reimburse ga peduli kapanpun dimanapun bayarnya kadang lebih.

Pensiun? ya kalee orang kita nabung juga kok, pensiun pun diperoleh setelah sekian tahun masa kerja, pensiunnya pun ga seberapa. Apa yang kalian pusingkan? 

Semua ada konsekwensinya. Mau dapat pensiun? ya kerja sungguh - sungguh lalu menabung, mau jaminan kesehatan yang baik? sisihkan uang anda untuk program jaminan kesehatan / asuransi kesehatan.

  • Anda tidak ingin jadi PNS? so what? perlu kaos bertuliskan "eh gue ga mau lho jadi PNS?" trus lantas anda dapat undian atau hadiah?;
  • PNS dapat remunerasi? perlukah berkoar toh bayaran anda lebih banyak? remunerasi itu juga didasarkan beban kerja, ingat Tuhan sudah mengatur rizki seseorang;
  • Anda dipersulit? ada Ombudsman tuh... laporin aja, gampang kan?;
  • Teman anda obsesi jadi PNS? biarkanlah seseorang menentukan masa depannya,  toh anda menjadi pengusaha, pegawai Bank, bekerja di kapal asing, bekerja di luar negeri, menjadi ini menjadi itu tidak ada orang yang mempermasalahkan. Jangan menjelekkannya, HAM mengatur;
Ingat kawan, ga ada manfaatnya kita menyoroti profesi orang lain, belum tentu juga profesi kita lebih baik dari mereka. Jika memang ada oknum nakal ya laporkan aja, tapi ingat! Oknum bukan mencerminkan kami semua.

Dalam dunia kerja, Yang harusnya perlu disorot adalah berapa persen dari penghasilan yang anda zakatkan? Sudahkah anda menunaikan zakat? Baru dah nyinyirin...hahahaha