rasanya ga ada hentinya aku mengagumi dosen kebanggaan universitasku ini, biarpun nilaiku jelek, sering ga bisa klo ditanya,hehe tapi ilmunya itu....
" Adakah kebinekaan dalam hukum jika semua harus disesuaikan dengan KUHP" (Prof Dr Barda Nawawie Arief,SH Kuliah Perbandingan Hukum 24 april 2012)
banyak banget segala kearifan lokal yang ada di negara kita. Tapi tidak sedikit segala kearifan lokal mati karena adanya suatu aturan baku yang menuntut "harus seperti itu!".
Berbicara masalah ini tentu gak lepas dari bahasan "asas legalitas" yang ada di pasal 1 KUHP.
banyak sekali kearifan lokal mati karena adanya pasal ini,dari sudut aparat penegak hukumnya-pun terpaku adanya pasal ini,
artinya klo gak ada di KUHP ya bukan kejahatan klo ada ya kejahatan yg harus ditindak...
ayo direnungkan, lebih jahat mana?
1. kumpul kebo, laki - laki yang tidak bertanggung jawab atas kehamilan pacarnya
2. meminta upeti masyarakat, sedangkan masyarakat tersebut tulus iklas untuk kesejahteraan kepala suku
efeknya...
1. maraknya kehidupan free-sex, banyak beredar film gak bener, abortus, dan penemuan mayat bayi
2. buat makan kepala sukunya sih, tapi kepala suku disini punya kewenangan penyelesaian sengketa....
silahkan merenung dan berpendapat...
:-)
kenapa di infonya ditulis mantan musisi bro?
BalasHapusnggak nge-band lagi hehehe
hahaha.... vacum ni bro... mikirin tugas uda seabreg jaya.... personel2 bandku jg lagi pada kabur.... klo uda ga ada tugas banyak mau ngadain audisi,...hahaha
BalasHapusmakannya ketua adatnya di kursus belajar KUHP hehe
BalasHapussalah, yg bikin KUHP yang harus blajar adat n menghargai adat,hehe
BalasHapus