Kecewa, ya itu pasti yang dirasakan ribuan pasang mata penggemar sepak bola tanah air melihat aksi timnas di match day pertama melawan Laos.
Bagaimana bisa Laos yang lalu kita kalahkan dengan skor mencolok nyaris mempermalukan Timnas Indonesia.
Timnas di AFF 2012 ini saya katakan bukanlah sampling, bukanlah representasi dari WNI yang paling jago maen bola.
Disebuah even besar kita hanya mengirimkan 2 kiper saja, akibatnya ketika Endra Prasetya mendapat kartu merah, betapa kalang kabutnya Nil Maizar, mencari alternatif kiper pengganti Wahyu tri di pertandingan melawan Singapore. Hati saya berbisik, mengandai, mengatakan, padahal sebenarnya kita masih punya Kurnia Meiga, Andrithany, Syamsidar, Made Wirawan, dan Markus Horizon, andai saja mereka ada.
di sektor bek, melihat pertandingan melawan Laos kemarin, Wahyu Wijyastanto, dkk seperti selalu kalah lari, diobrak abrik, berujung kartu kuning untuk 2 center bek kita, bukan tidak mungkin sebentar lagi krisis menjalar ke pemain belakang. hati ini bertanya - tanya, apa kabar ya Victor Igbonefo? lalu bagaimana dengan Hamka Hamzah, M. Robby, Gunawan Dwi Cahyo, Abdulrachman serta Benny Wahyudi, M. Ridwan, M. Nasuha, Diego sayap - sayap pelari kencang yang rajin membantu penyerangan... sedang apa mereka?
2 gelandang bertahan kita, Cussel dan Taufiq , seperti tidak mampu memberikan penyerangan efektif bahkan untuk tim sekelas Laos, semua inisiatif selalu dari sayap. Rasanya saya ingin bertanya dengan Bustomi, Egi Meigiansyah, Hariono, Ponaryo Astaman, dan Syamsul Chaeruddin, "apa yang mas rasakan saat melihat mereka berlaga?"
Di posisi striker, saya sangat kasihan melihat Irfan Bachdim terlalu jauh kebelakang membantu pertahan, membangun serangan, lalu BP sendiri di depan tanpa kawan. Jhony masih cedera, sedikit alternatif tandem di depan saat Irfan dan BP kelelahan, bahkan terkesan memaksa saat Cussel dipasang di depan. 2 gol di gawang Laos bukan hasil dari Striker kita.
Saya bertanya - tanya, untuk apa Greg Nwokolo dan Christian Gonzales di naturalisasi klo hanya untuk menonton dari layar TV saja. Mana Boaz Salossa, Patrich Wanggai, Ferdinand Sinaga?
Mungkin kalo hanya tidak diperkuat 1-2 pemain saja, saya rasa wajar, bagaimana kita lihat Italia saat juara dunia tanpa Maldini yang kekeuh pensiun, Spanyol yang juara Euro 2008 tanpa Raul, Ato timnas Indonesia sampai final AFF 2010 tanpa Boaz yang indisipliner.
Tapi yang terjadi di AFF 2012? bukan 1-2 tapi 1 RT...
Apakah "mereka" (yang membuat Bustomi dkk tidak hadir) lupa pelajaran PPKN, PMP, ato Sekarang Pendidikan Kewarganegaraan? ingatkah mereka bab nasionalisme? bu Guru - nya mereka apa dulu tidak pernah menjelaskan "utamakanlah kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi / golongan" apa mereka sedang pergi ke WC? Tiidakkah mereka memikirkan rumusan Pasal UUD 1945 atas hak setiap warga negara untuk membela negaranya? Kasihankan mereka terhadap orang - orang yang ingin membela negaranya?
Saya tidak bermaksud menjelek2kan BP, Wijyastanto, dkk, sama sekali tidak, alangkah lebih bagusnya jika timnas bersatu, Fachrudin, Taufiq, Mofu, Novan Setya, HAndi Ramdhan bukan tidak pantas masuk timnas, tapi alangkah bisa jauh lebih baik jika berada satu tim, mendapatkan petuah, meperoleh ilmu dan pengalaman dari Hamka Hamzah, M. Robby, Ponaryo,, Butomi, dan mereka - mereka yang absen.
Semoga tidak ada timnas yang kurang timnas di AFF, Piala Asia, ataupun Piala dunia (Amin, pasti bisa) di masa yang akan datang....
Jaya TIMNAS INDONESIAKU!! aku terus mendukungmu!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar